logo gunadarma

Kamis, 10 Oktober 2019

revolusi industri 4.0

Awal Mula Revolusi Industri 4.0

Era Revolusi Industri 4.0 dimulai awal pada awal tahun 2018, merupakan revolusi digital yang dicirikan oleh perpaduan teknologi yang menggabungkan teknologi cyber dengan teknologi otomatisasi. Pemikiran di balik Revolusi Industri 4.0 adalah untuk menciptakan jaringan sosial di mana mesin dapat berkomunikasi satu sama lain, yang disebut Internet of Things (IoT) dan dengan orang-orang, yang disebut Internet of People (IoP).
Istilah Revolusi Industri 4.0 pertama kali diperkenalkan secara publik pada tahun 2011 oleh sekelompok perwakilan dari berbagai bidang (seperti bisnis, politik, dan akademisi) di bawah inisiatif untuk meningkatkan daya saing Jerman di industri manufaktur. Pemerintah federal Jerman mengadopsi gagasan tersebut dalam Strategi Teknologi Tinggi untuk tahun 2020. Selanjutnya, Kelompok Kerja dibentuk untuk memberikan saran lebih lanjut tentang penerapan Industri 4.0.
Revolusi industri 4.0 membawa otomatisasi industri ke tingkat yang baru dengan memperkenalkan teknologi produksi massal yang dapat disesuaikan dan fleksibel.
Ini berarti bahwa mesin akan beroperasi secara mandiri, atau bekerja sama dengan manusia dalam menciptakan bidang produksi yang berorientasi pelanggan yang secara konstan bekerja untuk mempertahankan dirinya. Mesin itu menjadi alat independen yang mampu mengumpulkan data menjadi database, menganalisisnya, dan memberi masukan padanya.
Dalam revolusi industri 4.0,  teknologi informasi dan komunikasi menjadi basis dalam kehidupan manusia. Perkembangan dunia internet dan teknologi digital yang cepat dan masif mempengaruhi penggunaan daya komputasi dan data yang tidak terbatas, sebagai tulang punggung pergerakan dan konektivitas manusia dan mesin. Dan luas serta  dalamnya perubahan ini menandai transformasi seluruh sistem produksi, manajemen, dan tata kelola.

Latar belakang Revolusi industri 4.0
Revolusi Industri 4.0 didasari keinginan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia  dan pendapatan secara global. Sampai saat ini, mereka yang telah memperoleh manfaat terbaik darinya adalah konsumen yang mampu membeli dan mengakses dunia digital. Canggihnya teknologi saat ini telah menghasilkan produk dan layanan baru yang lebih efisien dan memudahkan kehidupan pribadi kita. Memesan ojek dan taksi, memesan tiket kereta api dan pesawat terbang, belanja, melakukan pembayaran, mendengarkan musik, menonton film, atau bermain game sekarang bisa dilakukan secara online.
Sebagaimana revolusi terdahulu, revolusi industri 4.0 berpotensi meningkatkan kualitas hidup masyarakat di seluruh dunia. Namun, kemajuan di bidang otomatisasi dan kecerdasan buatan telah menimbulkan kekhawatiran bahwa pekerjaan manusia suatu hari akan diambil alih oleh mesin-mesin.

ciri-ciri Revolusi Industri 4.0

Revolusi industri 4.0 membawa otomatisasi industri ke tingkat yang baru dengan memperkenalkan teknologi produksi massal yang dapat disesuaikan dan fleksibel.
Ini berarti bahwa mesin akan beroperasi secara mandiri, atau bekerja sama dengan manusia dalam menciptakan bidang produksi yang berorientasi pelanggan yang secara konstan bekerja untuk mempertahankan dirinya. Mesin itu menjadi alat independen yang mampu mengumpulkan data, menganalisisnya, dan memberi masukan padanya.
Ciri revolusi industri 4.0 adalah perubahan besar dalam dinamika bisnis yang semakin cepat, data yang dihasilkan dan kesiapan akses teknologi dalam hidup kita..
Ciri-ciri/konsep revolusi industri 4.0 yang membedakan dengan revolusi industri sebelumnya antara lain :
  1. Data Besar

Platform data besar membantu perusahaan menganalisis dan membuat keputusan yang berarti berdasarkan semua data yang tersedia. Tantangannya adalah bahwa industri ini masih dalam proses mengembangkan metode untuk menafsirkan data dengan sebaik-baiknya. Revolusi Industri 4.0  akan merubah cara organisasi dan solusi di dalam organisasi tersebut bekerja bersama sehingga tim akan dapat membuat keputusan yang lebih baik, lebih pintar .
  1. Pabrik Cerdas (Smart Factory)

Istilah ini menggambarkan suatu lingkungan di mana mesin dan peralatan dapat meningkatkan proses melalui otomatisasi dan optimasi diri. Manfaatnya juga melampaui produksi fisik barang dan fungsinya seperti perencanaan, logistik rantai pasokan, dan bahkan pengembangan produk.
Struktur pabrik yang cerdas dapat mencakup kombinasi teknologi produksi, informasi, dan komunikasi, dengan potensi integrasi di seluruh rantai pasokan manufaktur.
Berbagai pasar yang mencakup layanan kesehatan hingga barang-barang konsumen akan mengadaptasi teknologi Industry 4.0 yang awalnya dimodelkan di Smart Factory.
3. Sistem Cyber Fisik (Cyber Physical Systems)
Sistem cyber fisik adalah  integrasi dari proses komputasi, jaringan dan proses fisik, yang mana  mekanismenya dikendalikan atau diawasi oleh algoritma berbasis komputer, terintegrasi dengan internet dan penggunanya. Ini berarti bahwa komputer dan jaringan dapat memonitor proses fisik pembuatan pada proses tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar