PUISI KHIANATMU
Tentang hati yang tergores.
Berkelukur kini hati,
terhembas oleh khianat.
Dan kini wajah terlukis air mata.
Berkelukur kini hati,
terhembas oleh khianat.
Dan kini wajah terlukis air mata.
Perihal hati yang kembali disakiti,
kini dalam dada kurasa perih.
Percuma dulu kau mengikat janji,
jika nyatanya tak lagi peduli.
kini dalam dada kurasa perih.
Percuma dulu kau mengikat janji,
jika nyatanya tak lagi peduli.
Janji yang kau ikat pada merpati.
Kini, kau dusta pada jiwamu yang khianat.
Sungguh; kalbuku kini terkoyak,
teriris oleh ribuan belati dari pandangmu.
Kini, kau dusta pada jiwamu yang khianat.
Sungguh; kalbuku kini terkoyak,
teriris oleh ribuan belati dari pandangmu.
Lelah sudah hati ini;
sudah waktunya aku membenahi hati.
Agar tak melulu disakiti.
Terlukai berkali-kali telah membuatku ingin berhenti mencintai.
sudah waktunya aku membenahi hati.
Agar tak melulu disakiti.
Terlukai berkali-kali telah membuatku ingin berhenti mencintai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar